HASIL PENYELUSURAN MASALAH YANG TERJADI PADA MOTHERBOARD DAN HARD DISK
http://satto.files.wordpress.com/2008/02/cara-perbaikan-komputer.doc
DISUSUN OLEH : M.MIFTAHUL HUDA
TANGGAL :4-SEPTEMBER-2008
HARI :KAMIS
KELAS :X-TK
KOMPUTER TROUBLE
Tips merawat mata dari radiasi komputer
Biasanya dalam postingan,saya selalu membuat postingan tips yang berhubungan dengan hardware(perangkat keras) komputer.seperti harddisk,flashdisk,dan printer.tapi kali ini saya akan mencoba sesuatu yang berbeda.hehe...
Akhir akhir ini saya merasa mata ini mulai terasa kabur kalo melihat jauh.padahal dulunya kalo melihat benda jauh masih sangat jelas.mungkin ini salah satu efek dari radiasi komputer.Tapi gak bisa ngeluh juga,soalnya dalam pekerjaan sehari hari saya menuntut harus didepan komputer selama berjam jam.Saya merasa anda juga pasti mengalami hal yang sama bukan.bahkan ada anak tetangga saya umurnya masih 10 tahun tapi sudah pake kacamata.memprihatinkan sekali kan.makanya kali ini saya akan mencoba untuk membagikan sedikit trik kepada anda semua bagaimana cara merawat mata agar selalu dalam keadaan sehat.Kan sayang kalo masih muda matanya udah empat(pake kacamata).
1. Coba pasang filter pada monitor komputer anda.filter ini berfungsi untuk menahan radiasi agar tidak sampai ke mata.
2. Pilihlah monitor yang berbentuk LCD/plasma.karena monitor ini dipercaya lebih baik daripada monitor yang model lama.Jika anda punya cukup uang,bisa membeli VGA yang bagus agar warna monitor tidak melelahkan mata.
3. Jagalah jarak mata anda dengan monitor komputer.idealnya jarak mata ke komputer adalah 30 cm.
4. Taroklah monitor sejajar dengan mata anda.jangan terlalu rendah dan jangan terlalu tinggi.usahakan saat anda melihat komputer rasanya enak dan nyaman.
5. Atur warna pada layar monitor sehingga enak dipandang mata.jangan terlalu terang karena dapat menyebabkan mata anda menjadi silau.juga jangan terlalu gelap,karena akan menyebabkan mata anda bekerja terlalu keras sehingga membuat mata menjadi cepat kering.atur screen refresh rate menjadi 75 htz..caranya jika anda pakai windows XP klik kanan pada desktop-properties-setting-advanced-monitor-lihat kolom screen refresh rate.atur menjadi 75 htz.
6. Sesering mungkin kedipkan mata.karena dengan kita mengedipkan mata,akan merangsang kelenjar airmata untuk mengeluarkan air mata yang berfungsi membuat mata menjadi basah dan lembab.jika anda jarang mengedipkan mata,maka mata akan menjadi kering.jika dipaksakan terus mata akan menjadi sakit dan akhirnya memerah.bila perlu anda bisa membeli obat tetes mata untuk membuat mata selalu dalam keadaan basah.
7. Anda bisa membeli semacam kacamata yang bisa anda pakai pada saat menggunakan computer.
8. Perhatikan cahaya disekitar ruangan tempat anda menggunakan komputer.usahakan ruangan cukup pasokan cahaya.jangan menggunakan komputer di ruangan yang gelap(tidak cukup cahaya).
9. Setelah penggunaan komputer dalam jangka waktu yang lama,istirahatkan mata minimal 15 menit.anda bisa melihat lihat keluar ruangan untuk menyegarkan mata.usahakan untuk melihat objek yang berwarna hijau seperti pepohonan dan daun daunan.karena menurut para peneliti,warna hijau mampu membuat mata kembali segar.
10. Perbanyak konsumsi makanan yang menandung vitamin A seperti wortel.juga rajinlah untuk memeriksakan mata ke dokter mata untuk mengetahui adanya gangguan pada mata.jika mata benar benar sudah terasa tidak enak,jangan malu untuk menggunakan kacamata.
11. Demikian sedikit tips dari saya.semoga setelah anda menerapkan tips ini dapat membuat kesehatan mata anda lebih terjaga.mulai sekarang sayangilah mata anda.karena ini merupakan anugrah yang diberikan kepada tuhan..bayangkan jika anda tidak bisa lagi menikmati indahnya alam....(wah tidak bisa dibayangkan)...harta bisa dicari tapi kesehatan tidak bisa dibeli..ingat itu!!!!
TIPS MERAWAT KOMPUTER
Mungkin saat ini, computer menjadi suatu barang yang wajib dikenal and diketahui terutama oleh kebanyakan mahasiswa. Memang tidak wajib, namun kita mengenal computer tentu saja akan membuat apa yang kita kerjakan semakin mudah. Pun lebih dari itu, sekumpulan computer yang terhubung dalam jaringan atau network dapat digunakan untuk berbagi sumber daya and informasi.Pertanyaan yang sering mucul adalah, bagaimana kah cara yang bisa dilakukan tuntuk merawat computer..? karena tak jarang computer yang kita miliki itu rusak baik itu karena terkena virus, adanya komponen dalam CPU computer yang rusak ataupun crash nya instalasi yang kita lakukan pada computer.Ada baiknya jika kita mengetahui bagaimana cara untuk merawat computer sehingga sebelum computer itu rusak, kita sudah dengan susah sekuat tenaga untuk merawat computer kita namun kalo memang sudah waktu nya rusak yam au gimana lagi, berikut ini penulis ingin membagikan beberapa tips untuk merawat computer….so lets cek it now
1) Bersihkan motherboard & periferal lain(hardware) dari debu secara berkala. Untuk membersihkannya dapat kiga gunakan kuas halus ukuran kecil dan sedang. Setidaknya dua bulan sekali hal ini harus dilakukan. Buka casingnya terlebih dahulu kemudian bersihkan motherboard dan periferal lain (RAM, Video Card, Modem, Sound Card, CDR/CDRW/DVRW, TV Tuner) dengan sikat halus. Pada saat komputer tidak digunakan tutuplah komputer (monitor, CPU, keyboard/mouse) dengan cover sehingga debu tidak mudah masuk ke dalam komputer.
2) Uninstall atau buang program yang tidak berguna. Ruang harddisk yang terlalu banyak tersita akan memperlambat proses read/write harddisk sehingga beban kerjanya akan lebih berat sehingga harddisk akan cepat rusak. Biasanya akan muncul warning juga space hardisk kita sudah penuh. System operasi windows sudah mendukung akan hal yang seperti ini
3) Bersihkan Recycle Bin secara rutin. Sebenarnya file/folder yang kita hapus tidak langsung hilang dari harddisk karena akan ditampung dahulu di Recycle Bin, namun ada beberapa jenis setingan yang bisa kita gunakan antara lain memberikan peringatan saat menghapus, hapus lalu simpan di tempat sementara atau hapus permanen. Untuk setingan yang hapus lalu disimpan ditempat penampungan ini dengan maksud agar suatu saat apabila Anda masih membutuhkannya dapat mengembalikan lagi. Recycle Bin yang sudah banyak juga akan menyita ruang harddisk yang dapat menyebabkan pembacaan harddisk jadi lelet. Caranya jalankan Windows Explorer >> klik Recycle Bin >> klik File >> klik Empty Recyle Bin. Atau Anda dapat menjalankan fungsi Disk Cleanup Caranya Klik Start >> Program >> Accessories >> System Tool >> Disk Cleanup >> kemudian pilih drive yg mau dibersihkan >> setelah itu centangilah opsi Recycle Bin kalau perlu centangi juga yg lain (seperti temporary file, temporary internet file), setelah klik OK.
4) Install program antivirus dan update secara berkala. Untuk dapat mengenali virus/trojan2 baru sebaiknya update program antivirus secara berkala. Virus yang terlanjur menyebar di komputer dapat membuat Anda menginstall ulang komputer. Hal ini selain membutuhkan biaya juga akan menyebabkan harddisk Anda akan lebih cepat rusak dibanding apabila tidak sering diinstall ulang. Ada baiknya kita menonaktifakan sistem restore yaitu dengan cara klik kanan My Computer >> pilih System Restore >> lalu beri tanda centang pada cek box dengan keretangan Turn off System Restore on all drive
5) Tutup / close program yg tidak berguna Setiap program yg diload atau dijalankan membutuhkan memory (RAM) sehingga semakin banyak program yg dijalankan semakin banyak memory yg tersita. Hal ini selain dapat menyebabkan komputer berjalan lambat (lelet) juga beban kerja menjadi lebih berat yg akhirnya dapat memperpendek umur komponen/komputer
6) Pakailah UPS atau stavolt.Pakailah UPS untuk mengantisipasi listrik mati secara tiba-tiba yg dapat mengakibatkan kerusakan pada harddisk. Kalau terpaksa tidak ada UPS, pakailah Stavolt untuk mengantisipasi naik turunnya tegangan listrik.
7) Aktifkan screensaver Selain bersifat estetis, screensaver mempunyai fungsi lain yg penting. Monitor CRT juga televisi menggunakan fosfor untuk menampilkan gambar. Kalau monitor menampilkan gambar yg sama untuk beberapa saat maka ada fosfor yang menyala terus menerus. Hal ini dapat mengakibatkan monitor bermasalah yaitu gambar menjadi redup/kurang jelas. Lain halnya jika monitor Anda adalah LCD, LED yg sudah dilengkapi dengan energy saving, maka screensaver tidak terlalu dibutuhkan lagi.Cara+ mengaktifkan screensaver dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya klik Start >> Control Panel >> Display >> klik tab screensaver, kemudian pilih sesuai selera Anda.
8) Defrag harddisk secara berkala. Fungsi defrag adalah untuk menata dan mengurutkan file-file harddisk berdasarkan jenis file/data sedemikian rupa sehingga akan mempermudah proses read/write sehingga beban kerja akan lebih ringan yg akhirnya dapat memperpanjang umur harddisk. Caranya klik menu Start > Program > Accesories > System Tool > Disk DefragmenterSaat menjalankan fungsi ini tidak boleh ada program lain yg berjalan termasuk screensaver karena akan mengacaukan fungsi defrag ini. Untuk cara ini dianjurkan tidak terlalu sering,mengapa….? Defrag adalah proses pengaturan file pada hardisk. Untuk mengaturnya agar berada pada posisi track yang berdekatan maka dilakukan gesekan untuk memindahkan. Defrag yang terlalu sering akan menyebabkan kondisi piringan hardisk cepat rusak karena seringanya proses pengikisan.
9) Ventilasi yang cukup Tempatkan monitor maupun CPU sedemikian rupa sehingga ventilasi udara dari dan ke monitor / CPU cukup lancar. Ventilasi yg kurang baik akan menyebabkan panas berlebihan sehingga komponen/rangkaian elektronik di dalamnya akan menjadi cepat panas sehingga dapat memperpendek umur komponen tsb. Oleh karena itu usahakan jarak antara monitor/CPU dengan dinding/tembok minimal 30 cm. Kalau perlu pasang kipas angin di dalam ruangan. Akan lebih baik lagi jika menggunakan AC, hmm tambah dingin
10) Jangan meletakkan Speacker Active terlalu dekat dengan monitorKarena medan magnet yang ada pada speacker tersebut akan mempengaruhi monitor yaitu warna monitor menjadi tidak rata atau belang-belang.
11) Pasang kabel ground. Apabila casing nyetrum, ambil kabel dengan panjang seperlunya, ujung satu dihubungkan dengan badan CPU (pada casing) sedangkan ujung yg lain ditanam dalam tanah. Hal ini akan dapat menetralkan arus listrik yg “nyasar” sehingga dapat membuat komponen elektronik lebih awet.(diambil dari berbagai sumber)
MASALAH PADA MOTHER BOARD
Gejala :
Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.
Solusi :
Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel pada Mboard (VGA, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada cashing hanya MotherBoard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.
Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih bagus, tapi ada kalanya Mboard tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS
MASALAH PADA HARD DISK
Gejala :
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan "harddisk error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan "press F1 to continou" setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan "Operating system not found".
Solusi :
Periksa kabel tegangan
Mengatasi Masalah Pada CD/DVD/ROM/RW
Gejala :
Jenis kerusakan yang biasa ditemui :
1. Tidak terdeteksi di windows
2. Tidak bisa keluar masuk CD
3. Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Solusi :
1) Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, perikas di setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya diset auto. Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.
2) Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
3) Kerusakan Biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik tersebut.
4) Head Kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cutenbud
Masalah BIOS
Gejala :
Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.
Solusi :
Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya.
Gejala :
CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.
Solusi :
Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya.Silahkan anda periksa masalah tersebut.
Pesan kesalahan BIOS
Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari jenis BIOS nya.
AMI BIOS
Beep 1x :
RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x : Kesalahan Gate A20 - Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios, dan ganti dengan yang baru.
AWARD BIOS
Beep 1x Panjang :
RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.
Batrey CMOS Rusak / Lemah
Gejala :
Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.
Solusi :
Segera Ganti Batrey nya
Gejala : CPU yang sering Hang?
Solusi :
Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk, Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak stabil.....sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah tersebut
Gejala :
Komputer sering tampil blue screen apa penyebabnya?
Solusi :
Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.
Gejala :
Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat
Solusi :
Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.
FILE HILANG
File hilang, partisi hancur, atau sistem rusak? Tak perlu risau. CHIP melemparkan ban penyelamat untuk data Anda yang berharga. Tak soal apakah pada hard disk, DVD, atau memory-card. Semua dapat dikembalikan.
Ketika ada orang jatuh dari kapal ke laut, ban penyelamat perlu secepatnya dilemparkan. Bila ada data hilang dari PC Anda, secepatnya gunakan CHIP-DVD. Tak jadi soal apakah itu foto Anda yang tersimpan di SD-card, dokumen di hard disk, atau data pada DVD yang rusak. Tool dari CHIP dapat merekonstruksi semua yang tampak hilang (tetapi belum tertimpa).
Untuk setiap kasus CHIP memberikan sebuah workshop. Bila aksi penyelamatan sederhana gagal, ada tip-tip selanjutnya. Pengguna berpengalaman yang tidak membutuhkan tampilan program dapat merestorasi partisi yang terhapus melalui baris perintah. Selain itu, CHIP juga telah mengemas program-program kecil yang pintar untuk mencegah hilangnya data. Tool-tool ini akan menyimpan file-file penting untuk menyelamatkan data Anda bahkan, sebagian dilakukan secara otomatis
MENYELAMATKAN BERDASARKAN TIPE FILE :
Dalam DiskRecovery, di sebelah kiri Anda akan melihat tipe file, sementara di jendela kanan tercantum nama-nama file yang ditemukan.
Harga edisi personal sekitar 80 Euro dan dapat dioperasikan pada satu PC. Harga edisi profesionalnya jelas lebih mahal, tetapi dapat digunakan pada banyak PC. Edisi personal sudah mencukupi jika Anda hanya ingin menyelamatkan file-file di PC sendiri. Di CHIP-DVD tersedia versi personal dengan fungsi lengkap yang berlaku selama 30 hari.Memilih partisi :
Jalankan DiskRecovery melalui ‘Start O&O Software O&O DiskRecovery’. Dalam menu Start, klik ‘Next’. Dalam jendela berikutnya tandai drive yang berisi file-file yang akan direstorasi. Bila partisinya sudah terhapus, singkirkan tanda di depan pilihan 'Hide unpartitionable areas'. Klik ‘Next’.Pada ‘Advanced Settings’, Anda tak perlu mengubah apa pun, kecuali jika Anda ingin mencari sebuah file yang baru dihapus dengan ukuran lebih dari 512 MB yang tidak tercantum dalam Master File Table. Bila Anda tidak ingin mencari file seperti itu, singkirkan tanda di depan ‘Deep Scan’ MFT agar pencarian menjadi lebih cepat.Mendefinisikan parameter pencarian :
Klik ‘Next’. Dalam jendela berikutnya, tentukan tipe file yang akan direstore. Biasanya semua tipe file yang dikenal DiskRecovery secara otomatis akan diaktifkan. Bila Anda hanya ingin merestore file AVI, klik ‘Deselect All’ dan beri tanda di depan ‘AVI’.Anda juga dapat memilih option ‘Filter berdasarkan kelompok file’ kemudian mengaktifkan pilihan ‘Movie’ dalam menu pull-down. Dengan ini, DiskRecovery akan mencari file AVI, MPEG, WMV, dan sejenisnya. Konfirmasikan dengan mengklik ‘OK’.
Merestorasi file :
Dengan mengklik tombol ‘Next’, DiskRecovery akan memulai pencarian file. Ini dapat berlangsung beberapa menit tergantung ukuran partisinya. Diperlukan waktu sekitar dua menit untuk setiap GB. DiskRecovery akan menampilkan hasilnya menurut tipe file.Pilih file-file yang akan Anda restorasi. Selanjutnya, klik ‘Next’. Dalam jendela berikutnya, tentukan sebuah folder untuk menyimpan file-file yang telah diselamatkan. Default-nya adalah ‘My Documents Recover’. Klik ‘Next’ untuk memulai proses recovery yang sebenarnya.
MENYELAMATKAN FILE :
Setelah proses scan, PC Inspector File Recovery akan menampilkan semua file yang terhapus. Kini Anda dapat merestorasi dengan mudah.
Tips 1 Menyelamatkan data dari partisi sistem:
Bila data yang akan diselamatkan berada di partisi sistem, prosedurnya sedikit berbeda. Setiap kali sebuah program diaktifkan, Windows akan menuliskan data baru di partisi sistem sehingga file yang akan diselamatkan berisiko tertimpa. Oleh karena itu, lebih baik gunakan R-Studio yang dapat Anda download dari www.rtt.com. R-Studio menyediakan emergency tool yang hanya aktif dalam RAM dan tidak menyentuh partisi.
Tips 2 Menyelamatkan lebih banyak data :
Pada file-file eksotis seperti MP4 atau AAC, DiskRecovery harus menyerah karena tidak termasuk dalam 300 format yang secara otomatis dikenali. Namun, Anda dapat memperluas fungsinya. Buat file signature sendiri berupa pola kode untuk mengidentifikasi tipe file tersebut. Untuk keperluan ini biasanya digunakan hexeditor seperti freeware HxD.Bila Anda membuka file-file AAC dengan HxD melalui perintah ‘File Open’, akan tampak bahwa 4 nilai heksadesimal pertamanya selalu sama, yaitu FF, F1, 59, 80. Cantumkan nilai-nilai ini ke dalam DiskRecovery.
dalam bahasa inggris :.........?????
Troubleshooting Hard Disk Drives
This section includes troubleshooting information for a wide variety of hard disk problems. Hard disk problems can range from outright failure to data corruption to problems with setup. Since they are so important--they hold your main data--hard disk problems can be particularly unnerving, and I have tried to include as much information as possible to help you with problems related to them.
You should not hesitate to contact your hard disk drive manufacturer's technical support department if you need them. In my experience these companies have above-average technical support, and there are sometimes problems specific to certain kinds of drives that I do not know about and therefore are not listed here.
There is an apparent failure of the hard disk; the hard disk is not bootable nor accessible at all
Explanation: There is a general failure of the hard disk. Either an error message is being displayed indicating a failed disk at boot time, or some other wholesale problem is either preventing access to the hard disk, preventing it from booting, or making it impossible to detect the drive in the BIOS setup program. If the drive won't boot but is accessible after booting from a floppy, look here.
Diagnosis: There are many different causes of apparent hard disk failures. Sometimes the problem is the disk itself, but just as often it is a configuration or other problem.
Recommendation:
The first thing to check for is whether or not the hard disk can be seen by the hard disk controller; usually on a true hard disk failure, the disk will not be detectable by the controller (but this is not always the case). Assuming you have an IDE hard disk, enter the BIOS setup program and use the IDE detection facility of the BIOS to see if the disk's parameters can be detected. If the disk cannot be autodetected using the autodetect feature in the BIOS program then you should continue here for more troubleshooting of the disk and controller themselves. Failure to detect the disk usually implies immediately some sort of hardware problem. Note that SCSI disks are set up through the SCSI controller, but here again, you need to see if the disk is recognized.
If you can see the hard disk when you autodetect, the problem is more likely to be software than hardware. Remember that you cannot usually boot a brand new hard disk until it has been partitioned and formatted.
See if the disk will boot up. If it will not boot, then boot from a floppy boot disk and then use the FDISK command (or other partitioning software) to see if you can see the disk. If you can see the drive, continue here.
If the drive will boot up, then you should be getting a more specific error message of some sort, or a more specific failure mode that you can use for troubleshooting. Look here for error messages.
If the drive is detected in the BIOS setup but cannot be booted or accessed when booting from a floppy disk, then there is a good chance that the disk itself may be bad. I would, if possible, try connecting the hard disk to another system and see if the problem is present there as well. If so, I would contact technical support for the hard disk, because the drive may be bad. If the problem goes away, then there is something wrong with the setup in your PC that is causing the hard disk to misbehave. If you've exhausted other options, you may want to read through the troubleshooting section for when the drive cannot be detected. Some of the problem causes here can also be responsible for problems even when the drive can be seen by the BIOS, though they are less common in this situation.
If the hard disk is dead and you have a concern about data on it, look here.
I had a hard disk that was functioning properly in one PC, but when I moved it to another PC or upgraded the motherboard, it stopped working, or the data on it was not accessible
Explanation: You have a hard disk that was working properly in an existing PC but stopped working when installed in a new PC (or after upgrading the motherboard or making another similar change).
Diagnosis: There are many different reasons why this sort of thing can happen. Often, it is simply an installation or configuration problem that can plague any PC after it has been worked on. However, it is also possible that there is an incompatibility between how the two BIOSes access the disk. In particular, BIOSes can use different translation modes to access the disk sectors. So it may be the case that the new PC is referring to the sectors on the disk in a different order than the old one was, which can cause many problems. The use of dynamic drive overlays can also complicate matters, especially if you are moving from a system that does not have native BIOS translation support, to one that does.
Recommendation:
Try troubleshooting the hard disk by looking back in the hard disk troubleshooting index and diagnosing the specific problem you are having (hard disk not recognized, won't boot, etc.) It is possible that a configuration, setup or cabling issue is what is at fault, and the disk will work properly once it is fixed.
Make sure that the new hard disk is set up with the correct translation mode in the BIOS setup of the new PC.
If you were using a dynamic drive overlay on your previous PC, you may have a problem when you move to a new machine that has native BIOS support, because the new system may enable translation when the overlay is expecting it to be turned off. One option is to go into the BIOS setup and turn off translation support by setting up the hard disk as "Normal" instead of "LBA", "Large" or whatever. However, this is not a great solution, since you are keeping the drive overlay when you don't have to. Instead, you should remove the drive overlay, and set up the disk with native large-disk support.
If you want to be safe, then perform a full backup of the disk before transferring it to the new system. Then, detect, setup, partition and format the disk on the new system, and transfer the contents back to the disk again. This of course is not without its risks also (the backup medium could fail, so be very careful) but will ensure that the disk is being set up in the correct new environment
The hard disk will not boot, but is accessible after booting from a floppy disk
Explanation: The hard disk drive is refusing to boot when the system is started. After a bootable floppy disk is used, however, the hard disk can be seen and accessed using disk utility software such as FDISK or Partition Magic.
Diagnosis: Usually, if the disk can be detected in the BIOS setup and accessed after booting from the floppy disk, this implies a software problem of some sort. A common one is a boot sector virus. Another common problem is trying to boot up a new hard disk before partitioning and formatting it.
Recommendation:
Try rebooting the hard disk again. If it doesn't boot up, then try resetting the PC and seeing if it boots now. If it does, then you should continue here.
On an existing hard disk, make sure that you scan the disk well with a current virus scanner. Some boot sector viruses can make it impossible to boot the disk. Then, when you boot from the floppy, you end up bypassing the virus and the disk is visible.
Make sure that if you are setting up a disk or changing its partitions around using FDISK, that you set the boot partition "active" or bootable. Otherwise the primary partition cannot be booted.
If this is a brand new hard disk that you just installed into the PC as the primary master (boot) drive, you will not be able to boot it because there are no disk structures on the disk to allow the operating system to boot. You must boot the operating system from a floppy disk, and then partition and format the disk before using it.
It is possible that there is a corrupted boot sector or other major disk structure, if we are talking about an existing drive. Look here for ideas about this.
If you are trying to set up a dual-boot configuration, you may need to put the DOS partition as the first partition on the drive. Setting it active may not be sufficient; it may need to reside physically first on the disk to boot properly
The hard disk won't autodetect in the BIOS setup program
Explanation: The hard disk drive cannot be detected using the autodetect utility within the BIOS setup program. Usually, the BIOS will pause for a long time while it searches for the drive, and then will return saying that the drive was not found.
Diagnosis: There are many, many different reasons why a hard disk may not be visible to the BIOS setup program. They usually fall into two major categories: problems with configuration (how the drives are set up) and problems with the drive itself. There are occasionally problems with the hard disk controller, but these are less common.
Recommendation:
If this is a new hard disk, or a hard disk moved into a new system, or the system was just built or upgraded, I'd recommend reading this section that discusses common problems when setting up or working on new systems.
If you have another system that you can try the drive in, it is a good idea to connect it to the other PC and see if it will be detected there. Bear in mind that moving the disk to a new PC can introduce other variables that might confuse the issue, but I have seen this be a very effective way to isolate the trouble to either the hard disk or the PC. Similarly, if you try another identical (or even just similar) disk in place of the one not working, that can tell you if the problem is the drive or the hard disk controller (of course, the drive could just be jumpered incorrectly; see below for more). If the hard disk controller is implicated, troubleshoot it here.
You should determine if the hard disk has power and is spinning up. The only reliable way to do this is to take the cover off the PC and listen as you turn the power on. You should be able to hear the hard disk spin up. If it spins up and then spins back down again immediately, this is a sign of a problem with the disk itself. If it doesn't spin up at all, then either the drive is dead, or there is a problem with the power connection to the drive. Make sure the power input connection to the disk is tight. Try swapping it with a different power connector and see if the drive comes up. If other peripherals don't have power either this could be a power supply problem. Sometimes hard disks will not spin up if there isn't sufficient power at startup. This can happen especially with older power supplies.
If the disk is SCSI, you need to check all of the various parts of the SCSI chain. The SCSI host adapter (controller) must be checked to ensure that it is working properly. The hard disk and all other devices on the SCSI chain must have a different device ID. The termination must be set up correctly. See here for more details on SCSI configuration.
If the disk is on an IDE channel with another drive (hard disk or CD-ROM), then you should try the disk by itself on the channel. You may need to change the jumpers on the drive to do this, but you definitely need to try the drive without the complicating factor of another device on the channel. If the disk works by itself but not when set up with another drive, you may have a master/slave conflict. (Note that sometimes there actually is no conflict; the drive may not have been jumpered correctly, and you may have inadvertently fixed this when the configuration was changed).
Make sure that the hard disk is configured properly. The jumpers should be set correctly. The ribbon cable should be inserted properly and pin 1 on the drive should be matched up with pin 1 on the hard disk controller or motherboard.
If you had a master and a slave drive on the IDE channel and removed one of the two drives, the one that remains may need to be rejumpered. Some hard disks--for example those manufactured by Western Digital--use different jumpers for when they are a master with a slave drive present vs. when they are alone on a channel. If you leave a WD drive jumpered as master when it is alone on the channel, it may not boot, or may boot only after a long delay. Other manufacturers' drives may work just fine this way, however.
Make sure that if you are using only one controller, that the ribbon cable for the drive is connected to the correct IDE port on the motherboard or controller. If you connect it to the secondary channel's port instead of the primary channel's, then the disk may not be detected.
Make sure that the IDE controller is enabled; on modern systems the IDE controllers are enabled or disabled using BIOS settings. It is common for the secondary controller to be disabled; if you are adding a hard disk to the secondary channel you will need to enable the channel. The primary IDE channel should of course also be enabled if the primary channel is being used.
Watch out for conflicts between built-in IDE controllers and add-in controllers. If you are using an add-in controller, for example for enhanced BIOS translation support, then you need to make sure you disable the built-in controller so that there is no conflict. Watch out for sound cards that have IDE controllers built in to them--this is quite common. Make sure the controller is not enabled unless you are using it.
There could be a problem related to the IDE cable. If you have another IDE cable, try replacing the existing one and seeing if this solves the problem. Try a shorter cable if possible; long cables sometimes cause problems. Make sure that the IDE cable is not being stretched or crimped.
Some BIOSes fail very ungracefully when they are presented with a disk that has a geometry including over 4,096 cylinders (over 2.1 GB). In some cases they will fail to detect the drive at all (others may have a problem with these larger disks but they will at least notice that the disk is there). Some BIOSes apparently handle 2 GB disks OK but choke on hard disks over 4 GB. You should investigate your motherboard's characteristics to find out if there are any known limitations.
Some very old hard disks may not autodetect at all; they may just not work on your system. This is quite unusual and not encountered often with modern hardware.
I have seen a hard disk lock up and not be able to be recognized by the system in some circumstances when paired with a CD-ROM drive on an IDE channel.
Believe it or not, some older Compaq PCs used proprietary hard disks. You could not just plug in any old IDE hard disk and expect it to work. If you have an older Compaq (386 class) then you may want to contact their technical support about a hard disk for it.
If after trying all of the above the hard disk still appears to be dead, you should contact the technical support department of the drive's manufacturer for more assistance. Sometimes there are special situations that arise that the technical support people may be able to help you with--for example, a drive may have a known problem for which there is a workaround. You may also want to inquire about the possibility of a replacement drive if it is still under warranty.
· If the hard disk is dead and you have a concern about data on it, look here.
Check Page Rank of your Web site pages instantly: |
This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service |
Posting Komentar